0
0
Generasi muda kini tidak puas hanya dengan satu pekerjaan utama. Mereka mengadopsi tren creative hustle, yaitu pekerjaan sampingan berbasis kreativitas untuk menambah penghasilan dan identitas diri.
Creative hustle bisa berupa apa saja: menjadi fotografer lepas, penulis konten, desainer grafis, hingga penjual produk handmade. Semua dilakukan di luar pekerjaan utama.
Motivasinya beragam. Ada yang ingin menambah penghasilan, ada pula yang mencari saluran ekspresi kreatif yang tidak didapatkan dari pekerjaan kantoran.
Media sosial berperan besar dalam tren ini. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Etsy memberi ruang bagi anak muda untuk memasarkan karya mereka secara global.
Namun, creative hustle juga punya tantangan. Mengelola waktu antara pekerjaan utama dan sampingan bisa memicu burnout jika tidak seimbang.
Meski begitu, banyak yang berhasil menjadikan hustle sebagai karier penuh waktu. Bahkan, beberapa startup lahir dari proyek sampingan kecil yang berkembang pesat.
Creative hustle mencerminkan semangat generasi baru yang fleksibel, kreatif, dan mandiri.
Bagi mereka, pekerjaan bukan sekadar gaji, tetapi juga cara mengekspresikan jati diri.
