Detroit – Kabin mobil modern semakin menjadi ruang teknologi tinggi, dan evolusi berikutnya terletak pada Smart Glass atau Kaca Elektrokromik pada kaca depan, sunroof, dan jendela samping. Teknologi ini memungkinkan driver atau software kendaraan untuk secara instan dan elektronik mengontrol opasitas dan jumlah cahaya yang masuk ke dalam kabin, meningkatkan kenyamanan, efisiensi energi, dan privasi.
Smart Glass bekerja dengan menggunakan lapisan material yang, ketika dialiri listrik, dapat mengubah sifat optiknya. Dalam mode transparan, cahaya masuk. Dalam mode gelap (dimmed), material menjadi buram atau keruh. Perubahan ini dapat terjadi dalam hitungan detik dan dapat dikontrol melalui tombol, layar sentuh, atau bahkan secara otomatis oleh sensor cahaya kendaraan.
Manfaat utama adalah efisiensi energi dan kenyamanan termal. Dengan memblokir sebagian besar panas matahari saat parkir atau mengemudi di hari yang terik, Smart Glass secara signifikan mengurangi beban pada sistem AC mobil. Ini sangat penting untuk EV, di mana penggunaan AC yang berlebihan dapat mengurangi jangkauan baterai secara substansial. Dengan demikian, Smart Glass bertindak sebagai sistem manajemen termal pasif.
Selain itu, Smart Glass meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengemudi. Pengemudi dapat menggelapkan sunroof untuk mengurangi silau tanpa perlu sunshade mekanis yang memakan ruang. Pada kendaraan otonom masa depan, teknologi ini dapat digunakan untuk mengubah seluruh kaca depan menjadi layar infotainment atau privasi saat mobil mengemudi sendiri, dan kembali ke transparansi penuh saat driver mengambil alih.
Meskipun saat ini sebagian besar diterapkan di segmen mewah karena biaya yang tinggi, adopsi Smart Glass diperkirakan akan meluas seiring dengan penurunan biaya produksi. Kaca bukan lagi penghalang pasif; ia adalah antarmuka aktif yang terintegrasi dengan software kendaraan. Smart Glass adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kabin yang dapat disesuaikan dan efisien energi di masa depan.

